Penggunaan Besi Beton Polos untuk Pondasi: Solusi Kuat dan Ekonomis dalam Konstruksi

Pondasi dalam dunia konstruksi menjadi elemen penting karena menjadi penentu kekuatan dan stabilitas sebuah bangunan. Oleh karena itu, pemilihan material pondasi yang tepat merupakan langkah krusial agar struktur bangunan tetap kokoh dalam jangka waktu lama, mampu menahan beban dari konstruksi bagian atas, serta pengaruh bencana seperti gempa atau longsor. 

Pembuatan pondasi bisa menggunakan berbagai macam material, salah satunya yaitu besi beton polos. Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang penggunaan besi beton polos untuk pondasi, keunggulannya, karakteristiknya, serta tips penggunaannya secara tepat dalam proyek konstruksi.

Mengenal Apa Itu Besi Beton Polos

Beton polos merupakan salah satu jenis tulangan beton yang memiliki permukaan halus dan atau sering disebut juga dengan plain rebar. Permukaan halus ini menjadi pembeda dengan beton ulir yang pada permukaannya terdapat tekstur semacam sirip. 

Beton polos umumnya berbentuk silinder panjang dengan diameter yang beragam mulai dari 6 mm hingga 25 mm. Penampangnya bundar dengan permukaan yang datar. Beton polos dengan berbagai ukuran ini tersedia di Baja Utama Steel. 

Dalam sebuah rangkaian struktur beton bertulang, material ini bisa dipakai untuk mengikat tulangan lainnya atau sebagai tulangan utama dalam konstruksi sederhana berkat permukaan yang halus,.

Fungsi Besi Beton Polos dalam Pondasi

Beton polos dalam konstruksi yang besar tidak lebih populer bila dibandingkan beton ulir. Namun demikian, kemampuannya yang kuat untuk menjadi bahan pondasi sangat layak dipertimbangkan. Berdasarkan penggunaanya di konstruksi, terdapat tiga fungsi utama beton polos untuk pembuatan pondasi, yaitu:

  1. Sebagai Tulangan Longitudinal (Panjang)
Baca Juga  Ini Dia Panduan Dalam Memilih Besi Ulir Terbaik

Kegunaan pertama dari besi beton polos adalah sebagai tulangan longitudinal dalam pondasi bertipe pelat atau pondasi tapak. Penggunaan beton polos dapat membantu menahan gaya tarik yang timbul dari beban struktur.

  1. Sebagai Tulangan Transversal (Sengkang)

Dalam pondasi yang berbentuk kolom atau pile cap, besi beton polos sering digunakan sebagai sengkang atau media pengikat untuk menjaga posisi tulangan utama agar tetap berada pada tempatnya saat pengecoran.

  1. Material Penguat pada Pondasi Sederhana

Beton polos juga sering digunakan pada pondasi bangunan non-struktural atau rumah tinggal satu lantai. Sebab, jenis beton ini dianggap cukup ekonomis dan praktis.

Keunggulan dan Kelemahan Beton Polos untuk Material Pondasi

Keunggulan Besi Beton Polos untuk Pondasi

Ada beberapa alasan mengapa beton polos masih banyak dipilih para kontraktor dan tukang bangunan untuk pembuatan pondasi. Berikut beberapa kelebihan penggunaan besi beton polos:

  1. Harga Lebih Terjangkau

Beton polos merupakan material yang cocok menjadi pertimbangan untuk proyek-proyek dengan anggaran yang terbatas. Ini disebabkan karena harganya yang cenderung lebih murah dibanding beton ulir.

  1. Mudah Dipotong dan Dibentuk

Karena tidak memiliki sirip seperti beton ulir, beton polos lebih mudah untuk diberi perlakuan seperti dipotong, dibengkokkan, atau disambung. Ini tentu akan mempermudah pengerjaan konstruksi di lapangan.

  1. Ideal untuk Tulangan Sengkang

Karena merupakan material yang fleksibel dan mudah dibentuk, beton polos sangat ideal bila untuk dijadikan pengikat (stirrup) dalam pondasi kolom atau balok.

  1. Tersedia dalam Berbagai Ukuran

Seperti yang telah disebutkan, beton polos tersedia dalam beragam diameter dan panjang standar. Hal ini membuat kontraktor memiliki banyak pilihan dan hanya perlu menyesuaikannya dengan kebutuhan desain pondasi.

  1. Ketahanan Terhadap Air

Beton polos memiliki kelebihan lain yaitu tahan terhadap air dan tidak mudah mengalami korosi (berkarat). Ini menjadikannya material yang baik untuk konstruksi bangunan di Indonesia yang memiliki iklim tropis, terutama di daerah-daerah yang rawan banjir.

Baca Juga  Kuat dan Efisien, Ini Fungsi Wiremesh untuk Pondasi Bangunan 2 Lantai

Kelemahan Beton Polos 

Meski memiliki kekeuatan yang layak dipertimbangkan sebagai bahan pondasi, beton polos juga memiliki beberapa keterbatasan yang perlu diperhatikan, seperti:

  1. Daya Lekat yang Lebih Rendah

Permukaan beton polos yang tidak bersirip membuat daya lekat antara besi satu dengan yang lain lebih rendah dibandingkan besi ulir. Ini akan mengurangi kekuatan tarik dari struktur bangunan jika tidak diimbangi dengan desain yang tepat.

  1. Kurang Cocok untuk Konstruksi yang Memberikan Tekanan Tinggi

Kekurangan lain dari plain rebar adalah penggunaannya yang hanya bisa disarankan untuk bangunan berstruktur sederhana. Ini karena daya tekannya yang lebih rendah 280 N/mm² dibandingkan Untuk pondasi bangunan bertingkat tinggi atau dengan beban berat, beton polos kurang disarankan sebagai tulangan utama.

  1. Rawan Terhadap Masalah Konstruksi

Di balik kelebihannya sebagai material yang mudah dibentuk, besi beton juga memiliki kekurangan terkait ketepatan penggunaan. Pembuatan pondasi dengan besi beton polos harus didesain dengan pertimbangan dan tidak boleh menyepelekan fleksibilitas material ini agar tidak menjadi masalah kedepannya.

Tips Menggunakan Besi Beton Polos untuk Pondasi

Bila ingin mendapatkan hasil konstruksi pondasi yang optimal, perhatikan beberapa hal berikut saat menggunakan beton polos:

  1. Gunakan Ukuran Sesuai Perencanaan

Pemilihan ukuran material merupakan langkah yang penting saat ingin menggunakan plain rebar. Pastikan diameter dan jumlah plain rebar sesuai dengan perhitungan struktur. Penyesuaian ukuran dan kebutuhan juga bisa menjadi langkah efisiensi biaya agar tidak ada material yang tidak terpakai. 

  1. Perhatikan Sambungan

Daya lekat beton polos terbilang rendah karena tak dibekali tekstur sirip layaknya besi ulir. Oleh karena itu, diperlukan teknik overlapping atau pengelasan yang benar agar bisa membentuk sambungan antar batang yang kuat.

  1. Pastikan Cakupan Beton yang Cukup
Baca Juga  Manfaat Pipa Hitam untuk Bangunan dan Proyek Konstruksi

Cakupan yang cukup merupakan paramater penunjang konstruksi yang baik. Besi dan permukaan beton (cover) sebaiknya memiliki jarak sesuai standar (biasanya 2-5 cm) agar tidak mudah mengalami korosi.

  1. Kombinasikan dengan Besi Ulir Jika Perlu

Anda bisa membuat pondasi yang memiliki kekuatan lebih baik dengan besi polos. Caranya adalah dengan menjadikan besi ulir sebagai tulangan utama lalu dikombinasikan dengan beton polos sebagai sengkang. Kombinasi ini akan lebih meringankan biaya karena tidak mengurangi kebutuhan besi ulir.

  1. Gunakan Beton Polos Berstandar 

Bila menginginkan keamanan ekstra pada konstruksi, kualitas material juga perlu diperhatikan. Beton polos yang digunakan untuk membuat pondasi sebaiknya memiliki standar yang sesuai dengan baja tulangan beton. Standar ini mengatur tentang mulai dari bentuk dan permukaan, fungsi, kekuatan tarik yang memiliki satuan MPa, hingga toleransi dimensi.

Kesimpulan

Besi beton polos masih menjadi salah satu material andalan dalam dunia konstruksi, khususnya untuk keperluan pembuatan pondasi untuk bangunan yang sederhana. Dengan harga yang ekonomis, kemudahan pengerjaan, fleksibilitas, dan ketersediaan yang luas, besi beton polos ini cocok digunakan untuk proyek-proyek seperti bangunan satu lantai, terowongan, jembatan, jalan, viaduct, dan masih banyak lagi.

Kami menyediakan beton polos berkualitas yang memiliki panjang 12 meter dengan beragam diameter yang bisa dipilih sesuai dengan kebutuhan konstruksi. Produk besi beton polos kami memiliki ketahanan yang tangguh, sehingga dipercaya oleh banyak klien.

Similar Posts